KESEMPATAN PASAR
· Pasar
Potensi Ritel
Sebuah industri ritel melihat potensi pasarnya, atau bisa
juga hal ini dijadikan cara mencari lokasi untuk industri ritel dan
faktor-faktor apa saja yg menjadi tolak ukur dari pemain ritel.
Ada delapan faktor utama yg perlu kita lihat dan pelajari
dengan baik. Kita langsung pada potensi-potensi pasar yang harus kita
perhatikan. POPULATION CHARACTERISTICS
Populasi karakter ini adalah hal yang terpenting, yang harus
dilihat sebagai langkah potensi pasar pertama. Lihat secara detail dari
populasi yang ada di area tersebut, baik dalam jumlah perkembangan penduduk,
fasilitas yang mendukung industri ritel itu, baik dalam industri sektor lain
tapi yang mempunyai multiplier effect dengan usaha ritel kita, seperti industri
jasa ataupun industri sosial faktor di daerah itu, seperti rumah sakit, sekolah
dll.
Populasi karakter harus melihat dengan detail, baik dimulai
dari segi manusianya, umurnya, latar belakang edukasi mereka, pekerjaan, ras,
suku dan juga perkembangan pasar industri yang ada. Sering sekali survei hanya
melihat dari data perkembangan jumlah penduduk atau kepadatan penduduknya, tapi
bukan dari karakter populasi yang terjadi, ini jauh berbeda.
Perkembangan jumlah penduduk hanya perkembangan asumsi
potensi jumlah customer saja tetapi populasi karakter kita melihat dari semua
sudut pandang yang menjadikan sebuah karakter yg menjadi ukuran kekuatan
potensi pasar yang ada.
BUYER BEHAVIOR CHARACTERISTICS
Hal lain yang sangat menjadikan sebuah potensi pasar dalam menganalisa
pasar yang ada adalah langkah kita melihat dan mengenal kelakuan (behavior)
karakter dari PEMBELI pasar tersebut.
Ritel adalah ujung tombak bagi marketer dalam memasarkan
produknya. Semakin kuatnya pengaruh ritel di konsumen membuat ketergantungan
marketer terhadap peritel juga semakin besar. Namun demikian masih banyak
peritel yang lebih bermental pedagang. Hanya menjadi perantara yang mengambil
marjin setinggi-tingginya. Padahal banyak sekali aspek marketing yang bisa
dijalankan supaya hubungan antara marketer dengan konsumen (lewat ritel) bisa
berjalan harmonis. Dari sisi konsumen, pada jaman sekarang ritel bukan sekedar
toko. Ada keterlibatan emosional yang harus dibangun dengan pelanggan. Ada
unsur kepuasan yag harus dijaga terus menerus. Ada brand experience yang harus
dirasakan oleh konsumen. Itulah sebabnya peritel pada masa sekarang ini juga
harus memiliki strategi marketing yang jitu.
· Memulai
Bisnis Ritel
Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang
mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang
membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi
salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan
dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang
sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.
Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat
bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan
keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek
penting sebelum memulai usaha.
1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik Sebelum
memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep
produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya
secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan
yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara
menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan
prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi
human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.
2. Membuat visi dan misi bisnis Setiap orang yang mau
memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang
untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali
suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami
kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan
kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha
lain yang baru.
3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk
menjadi sukses
Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda
selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu
yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan
waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat
permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat
namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan
belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis
entrepreneur” yang sukses
.4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif
akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan Secara statistik hampir seluruh kegagalan
bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya
perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi,
tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya
dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar
atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan
proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu
setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi
dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan,
produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi,
sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari
pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan
membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko
bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk
dapat menghindari setiap resiko tersebut.
5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan
menghindari usaha dar I pada risiko
manajemen. Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen
yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan
berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya
biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak
produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang
tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif
sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif
sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya,
pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih
banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan
pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari
oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan
kegagalan usaha.
6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda
sudah berhasil.
Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci
keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya
untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan
berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim
dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk
menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai
yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk
sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan
juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan
sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.
· Eksistensi
Bisnis Ritel
Keberadaan pasar modern memberikan banyak pilihan bagi
konsumen dalam menentukan lokasi berbelanja. Apalagi belakangan ini jumlahnya
juga semakin banyak. Namun, bagi pebisnis pasar tradisional, tentu memiliki
arti lain. Ketatnya persaingan bisnis ritel mendorong para pengusaha untuk
melakukan terobosan dalam strategi berdagang, baik menyangkut kemasan toko,
pelayanan, hingga soal harga produk. Hal ini tentunya akan memberi keuntungan
lain bagi para calon pembeli. Singkat kata,dalam urusan berbelanja,kondisi ini
benar-benar memanjakan para konsumen.
Konsumen juga memegang kendali dalam menentukan hidup
matinya sebuah toko modern, bahkan berpengaruh dalam pertumbuhan pasar modern.
Bagi pebisnis ritel, karakter masyarakat akan menjadi pertimbangan dalam
mengembangkan usahanya. Executive Director dari Retail Measurement Services
Nielsen,Teguh Yunanto menuturkan, peritel akan melihat populasi penduduk
sebagai salah satu pertimbangan dalam membuka toko.
Ritel modern mencakup hal yaitu pendekatan manajemen
kategori dan manajemen rantai pasokan. Dalam konteks ini, manajemen kategori
dapat dipahami sebagai suatu pendekatan cara penanganan barang pada tingkat
kategori melalui klasifikasi yang terstruktur dan sistematis pada bauran
produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar