Minggu, 17 Maret 2013

Tugas Etika Bisnis (bisnis yang menyimpang)

ETIKA YANG TIDAK LAGI DILAKUKAN MASYARAKAT

 

·         Foto ini di ambil pada jam 11.05 hari Rabu tangal 5 Maret 2013

·         Bisa dilihat dari foto tersebut beberapa pembisnis melakukan muatan berlebihan pada barang yg dibawa ,sehingga dapat menyebabkan kerugian pada orang lain.
·         Bisa disimpulkan dari foto tersebut etika yang menyimpang dari yang seharusnya seperti : tidak menggunakan fasilitas publik untuk mempergunakan strategis jalanan untuk menarik minat konsumen.

 

tugas Etika Bisnis (iklan yang menyimpang)

 IKLAN ROKOK

Seperti yang kita ketahui dewasa ini marak iklan-iklan ditelevisi yang melanggar banyak etika, seperti etika sopan santun, hukum, keperdulian kepada masyarakat, dsb.Televisi mampu membius pemirsanya untuk terus menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa, sehingga membuat pemirsanya terkagum-kagum dengan acara yang disajikan. Banyak anak-anak lebih suka berlama-lama di depan televisi daripada belajar, bahkan hampir-hampir lupa akan waktu makannya.
Ini merupakan suatu problematika sosial yang terjadi di lingkungan kita sekarang ini, dan perlu perhatian khusus bagi setiap orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anaknya.
Bahkan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Jawa Barat menilai tayangan televisi mempengaruhi pergeseran nilai anak. Informasi yang ditayangkan pun relatif tak mendidik. Kepala BPPKB Jawa Barat, Sri Asmawati Kusumawardani, mengatakan akibat pergeseran nilai tersebut, anak kerap ditemukan melakukan tindakan menyimpang.
Contoh yang akan saya ambil dari iklan yang melanggar etika adalah iklan rokok yang tidak berhenti setiap waktunya ,menyebab kan anak anak terpengaruh ingin mencoba .
Menurut dia, jumlah itu mempengaruhi kondisi anak di wilayah kota maupun perdesaan. Bahkan, akibat pengaruh tayangan televisi anak sudah tidak mengenal lagi budaya bangsanya.
Terlebih, lanjut Sri, tindakan menyimpang juga banyak ditemukan akibat pengaruh rokok dan narkoba. Ada sekitar 230 anak di Jabar yang menjadi perokok aktif. Sedangkan 67 juta anak lainnya menjadi perokok pasif. "Kami perlu pemerintah pusat menindak tegas undang-undang tersebut," kata dia. (rol/kmp)
http://www.youtube.com/watch?v=x5RgbscgPXw&noredirect=1